Kamis, 30 Oktober 2008

Pipit Kecilku

Disini kutermenung sepi

Menunggumu yang tak kunjung kembali

Pipit kecil yang slalu menemani hari,dan

Kini hatiku hampa tanpa hadirmu disini

Diluar sana kupu-kupu menari dengan begitu elok

Seolah mengajaku bermain dengannya

Sejenak ku terbuai dengan keindahan sayapnya

dan membuatku lupa akan hadirmu

maafkan aku pipit kecilku…

aku terlalu mudah tuk melupakanmu

hati ini merindukan hangatnya cinta

yang tlah lama tak kudapatkan lagi darimu

Salah kah aku….

Salahkah bila aku ingin merasakan keceriaan yang di janjikan oleh kupu-kupu kepadaku

Hanya tuk sekedar membasuh hati ini yang telah lama kering…

Hampaku

Bunga putih di depan sana berguguran.

Mengiringi daun – daun yang telah kering kecoklatan

Ingin ku pungut satu helai kelopak nan menguning diantara tanah-tanah basah.

Di sela senja yang kian memerah.


Kulihat pucuk pohon ara yang menari.

Kunikmati lambaiannya yang tertiup bayu.

Seakan menyapa hatiku yang kini hampa.


Bernyanyi ia tentang lagu rindu

Isyaratkan sebuah nada cinta

Menyusup ia kekesunyian kalbuku

Membuai angan yang telah lama terdiam

Dan hangatkan satu masa di mana kehangatan kasih terbuai begitu indah dalam naungan cinta yang agung.